Total Tayangan Halaman

Selasa, 01 November 2011

Review buku Pendidikan IPS karya Dr. Sapriya


BAB 1
HAKEKAT PENDIDIKAN IPS

Menurut Dr. Sapriya, Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dan Pendidikan IPS (PIPS) sering tumpang tindih dalam pengucapannya. Berdasarkan perkembangannya, IPS menurut Nurman Sumantri adalah salah satu mata pelajaran di sekolah tingkat dasar dan menengah yang meliputi pelajaran Geografi, Ekonomi dan Sejarah. IPS sejajar dengan  IPA yang meliputi Fisika, Kimia dan Biologi.
     Perkembangan pengertian IPS, dalam sejarah seperti yang diutarakan oleh Saxe (1991), menggunakan istilah Social Studies, berdirinya NCSS, National Council for the National Studies menjadikan Social studies sebagai kurikulum pendidikan. Perkembangan IPS di Indonesia, sejak kurikulum 1975, IPS dijadikan mata pelajaran di sekolah dasar dan menengah. IPS di Indonesia mengacu pada pemikiran social studies yang dikembangkan oleh NCSS yang dapat mempengaruhi kebijakan pemerintah dan kurikulum sekolah.
     Perkembangan selanjutnya adalah tentang pembagian  IPS menurut Somantri adalah pendidikan IPS untuk persekolahan dan pendidikan IPS untuk perguruan tinggi, sehingga berimplikasi pada pembagian PIPS sebagai mata pelajaran dan PIPS sebagai kajian akademik. PIPS di sekolah merupakan ilmu-ilmu sosial yang terintegrasi dengan humaniora dan ilmu alam yang dikemas secara ilmiah dan paedagogis, dengan tujuan mempersiapkan peserta didik mampu menguasai pengetahuan  (knowledge), ketrampilan (skills) dan sikap nilai (attitudes and value) yang dapat digunakan sebagai kemampuan memecahkan masalah, mengambil keputusan serta berpartisipasi dalam masyarakat. PIPS sebagai kajian akademik, terintegrasi dari disiplin ilmu sosial dan ilmu lain yang relevan dikemas secara psikologis, ilmiah, paedagogis dan sosial cultural untuk kepentingan pendidikan.
     Tradisi social studies ada lima, IPS sebagai transmisi kewarganegaraan, IPS sebagai ilmu-ilmu sosial, IPS sebagai penelitian mendalam, IPS sebagai kritik kehidupan sosial, IPS sebagai pengembangan pribadi individu. Landasan IPS ada delapan, landasan filosofis, ideologis, sosiologis, antropologis, kemanusiaan, politis, psikologis dan religious.

BAB 2
IPS DAN ILMU-ILMU SOSIAL

Menurut Dr. Sapriya, nama IPS dikenal di Indonesia sebgai hasil kesepakatan para ahli ketika Seminar Nasional tentang Civic Education tahun 1972 di Tawangmangu, Solo. Sedangkan dinegara lain lebih dikenal dengan nama social studies.
      Pengertian IPS ditingkat persekolahan memiliki perbedaan makna disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didiknya. Untuk materi IPS jenjang pendidikan dasar nerupakan mata pelajaran yang berdiri sendiri, sedangkan di SMP berarti gabungan (integrated) dari sejumlah mata pelajaran atau disiplin ilmu.Sedangkan di SMA bisa berarti program studi (Program IPS) yang kedua bisa berarti sejumlah mata pelajaran yang termasuk kedalam disiplin ilmu-ilmu sosial meliputi: Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Antropologi dan Sejarah
Ilmu-Ilmu Sosial
                                                      Agama
                                                     
                                                      Filsafat
     
      Ilmu-ilmu Alam               Ilmu2 Sosial                        Humanitis
      (Natural Sciences)        (Social Sciences)                   (Humaniora)
                             
                                          Ilmu pengetahuan Sosial
                                                (Social Studies)
                                         
Gambar: Ilmu pendukung IPS
Dalam struktur disiplin ilmu baik ilmu-ilmu sosial maupun ilmu kependidikan, belum ditemukan nama social studies ataupun pendidikan IPS sebagai sub didiplin ilmu. Hal ini mungkin terjadi karena social studies adalah sebuah program pendidikan dan bukan sub disiplin ilmu. Namun demikian peran ilmu sosial tetap menjadi konten utama untuk social studies atau PIPS. Banyak para ahli yang mendefinisikan ilmu sosial diantaranya MacKenzie (1996:7) disiplin ilmu sosial sebagai “all the academic disciplines which deal with men in their social contex”t  artinya semua disiplin ilmu yang berkaitan dengan manusia dalam konteks sosial.
Para ahli ilmu-ilmu sosial telah memerinci sekitar 8 disiplin ilmu sosial yang mendukung program social studies yang meliputi: antropologi, ekonomi, geografi, sejarah, filsafat, ilmu politik, psikologi dan sosiologi. Pada hakikatnya semua disiplin ilmu sosial memiliki obyek kajian yang sama yakni manusia. Disiplin ilmu sosial tersebut akan dibahas sebagai berikut:
1.      Antropologi : mempelajari tentang budaya Manusia.
Para ahli Antropologi dapat dibedakan ke dalam beberapa Spesialisasi :
a.       Ahli Antropolosi sosial (antropologi budaya)
b.      Ahli Etnografi
c.       Ahli Antropoli bahasa
d.      Ahli Antropologi fisik (biologi)
e.       Ahli Arkeologi
f.       Ahli Primatologi
2.      Ilmu ekonomi : Suatu, studi tetang bagaimana langkanya sumber-sumber dimanfaatkan untuk memenuhi keinginan-keinginan manusia yang tidak terbatas. Pentingnya manajemen kelangkaan secara khusus dibagi ke dalam dua bagian : analisis ekonomi dan kebijaksanaan ekonomi. Ilmu sosial ekonomi, bagian yang berhubungan dengan analisis ekonomi dibagi kedalam dua bidang utama : ekonomi mikro dari ekonomi makro.
3.      Geografi : mempelajari permukaan bumi dan bagaimana manusia mempengaruhi serta di pengaruhi oleh lingkungan fisiknya. Geografi dibagi ke dalam dua spesialis. Pokok : geografi fisik dan geografi budaya (manusia)
4.      Sejarah : studi tentang kehidupan manusia dimasa lampau : politik, hukum, militer,, sosial, keagamaan, kreativitas (seperti yang berkaitan dengan seni musik, arsitektur Islam, literature), keimluwan dan intelektual.
5.      Ilmu Politik : mempelajari kebijakan umum (public policies). Mereka tertarik dengan perkembangan dan penggunaan kekuasaan manusia di dalam masyarakat. Khususnya yang tercermin dalam pemerintahan. Pada saat ini, para ilmuwan politik telah memperluas pehatiannya dengan memasukkan hubungan antara kebijakan umum dan masyarakat.
6.      Psikologi : mempelajari perilaku individu-individu dan kelompok-kelompok kecil individu. Disiplin ini terkadang di definisikan untuk meliput semua bentuk perilaku manusia dan bukan manusia, manusia normal dan abnormal, individu dan kelompok, fisik dan mental dan secara insting maupun dengan cara dipelajari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar